Jelang pemilihan walikota Surabaya prostitusi liar di wilayah makam kembang kuning bagai jamur di musim hujan pemerintah kota Surabaya pura-pura buta


 Jurnal hukum investigasi Surabaya

Ada-ada saja tingkah orang di zaman sekarang ini yang dengan mudahnya dan dengan gampangnya menyediakan tempat untuk prostitusi liar

Seperti halnya yang terjadi di makam kembang kuning Surabaya yang begitu mudah memberikan akses kepada para wanita penjajah cinta atau PSK

Saat tim Dari jurnal hukum investigasi mencoba melakukan investigasi dengan cara berpura-pura menjadi pelanggan awak media ditemui salah satu PSK bernama Riska yang mengaku berasal dari Krian dan salah satu laki-laki yang diduga mucikari atau preman daripada lokasi tersebut pada Kamis 31 Oktober 2024

Setelah berkenalan kemudian salah satu PSK bernama Riska tersebut menawarkan harga yang awalnya Rp50. 000 hingga ke 150. 000 sampai Rp200. 000

Tak lama kemudian terjadi kesepakatan antara PSK Dengan awak media yang menyamar tersebut Tak lama kemudian dibawa ke area makam yang lumayan gelap

Dan ironisnya lagi saat awak media mencoba menghubungi Riska lewat telepon whatsapp-nya dan berpura-pura untuk mengajaknya pindah dari lokasi tersebut justru diberikan penawaran harga sebesar Rp500. 000

Kalau ke hotel Rp500. 000 karena nanti aku pulang ke Krian ujar Riska lewat chatting whatsapp-nya

Oleh karena itu pimpinan redaksi media jurnal hukum investigasi Erlangga Setiawan SH turut angkat bicara menanggapi permasalahan ini

Saya sangat menyayangkan sikap dari pemerintah kota Surabaya dan Satpol PP karena membiarkan tempat makam seperti itu digunakan tempat berzina dan berbuat mesum

Oleh karena itu saya akan segera berkoordinasi dengan pemerintah kota Surabaya maupun PBNU Jawa Timur dan kepolisian Polda Jawa Timur untuk membubarkan lokasi tersebut karena tidak pantas Kota Surabaya yang terkenal dengan Kota Pahlawan dinodai dengan tempat-tempat seperti itu

Dan jika tidak ada respon setelah berita ini dinaikkan saya akan menggelar aksi massa besar-besaran dengan puluhan masa di kantor walikota Surabaya

Penulis Erlangga

Lebih baru Lebih lama